MAKALAH
KEHIDUPAN MAHASISWA DI TEMPAT KOS
Disusun
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Statistika & Probabilitas
Disusun Oleh:
Dede Arif Gunawan
1406028
1406028
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA - A
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Jalan
Mayor Syamsu No. 1 Telp./Fax. 0262-232773 Jayaraga Garut 44151
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan anak kos yang berasal dari daerah lain atau kota lain yang biasa dikatakan dengan anak pendatang, sangat berbeda dengan daerah yang mereka tinggali untuk sekarang ini contohnya bisa kita lihat dari segi sosial, budaya mereka dari asal mereka sendiri dan ekonomi mereka sangatlah jauh berbeda dengan daerah yang mereka tinggali untuk sekarang ini. Sehingga mau tak mau mereka yang berasal dari daerah lain atau kota lain harus bisa menyesuaikan dengan daerah yang mereka tinggali untuk sekarang ini. Tidak hanya itu, merekapun juga harus mampu mandiri dimana biasanya mereka ada orang tua sekarang apapun harus mereka lakukan sendiri.
Kehidupan anak kos diwarnai beberapa hal baru bagi pelakunya. Dimana hal-hal baru tersebut dapat berupa suatu pengalaman maupun masalah. Anak kos yang jauh dari orang tua tentu akan mengalami perubahan drastis dari keseharian mereka sewaktu tinggal bersama orang tua. Pergaulan merekapun juga menjadi sangat rawan di zaman sekarang ini. Jika salah bergaul, tentu akan terjerumus ke dalam hal-hal yang berupa penyimpangan. Untuk itu, anak kost diwajibkan untuk lebih extra hati-hati dalam bergaul.
Kehidupan anak kos yang berasal dari daerah lain atau kota lain yang biasa dikatakan dengan anak pendatang, sangat berbeda dengan daerah yang mereka tinggali untuk sekarang ini contohnya bisa kita lihat dari segi sosial, budaya mereka dari asal mereka sendiri dan ekonomi mereka sangatlah jauh berbeda dengan daerah yang mereka tinggali untuk sekarang ini. Sehingga mau tak mau mereka yang berasal dari daerah lain atau kota lain harus bisa menyesuaikan dengan daerah yang mereka tinggali untuk sekarang ini. Tidak hanya itu, merekapun juga harus mampu mandiri dimana biasanya mereka ada orang tua sekarang apapun harus mereka lakukan sendiri.
Kehidupan anak kos diwarnai beberapa hal baru bagi pelakunya. Dimana hal-hal baru tersebut dapat berupa suatu pengalaman maupun masalah. Anak kos yang jauh dari orang tua tentu akan mengalami perubahan drastis dari keseharian mereka sewaktu tinggal bersama orang tua. Pergaulan merekapun juga menjadi sangat rawan di zaman sekarang ini. Jika salah bergaul, tentu akan terjerumus ke dalam hal-hal yang berupa penyimpangan. Untuk itu, anak kost diwajibkan untuk lebih extra hati-hati dalam bergaul.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam perumusan masalah adalah:
Hal-hal yang menjadi warna dalam kehidupan mahasiswa di tempat kos, dari segi positif dan negatif.
C.Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian yang penulis lakukan adalah mengatahui apa saja yang terjadi di dalam suatu kehidupan mahasiswa di kos baik dari segi positif maupun negatifnya.
D.Kegunaan Penelitian
Hasil yang didapat dari penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan bagi pembaca mengenai hal-hal negatif dan positif dalam kehidupan mahasiswa di tempat kos.
BAB II
KAJIAN TEORI
Pada dasarnya sistim sosial
adalah: susunan sosial masyarakat dalam kesehari-hariannya bisa dalam
lingkungan keluarga. Dalam wilayah tertentu, akan terdapat banyak
perbedaan yang dapat kita jumpai karena tiap wilayah maupun keluarga
mempunyai gaya hidup yang berbeda-beda, dengan contoh yang dapat kita
lihat dari kehidupan sehari-harinya.
Ditinjau dari penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan.
Menurut
survei , 80% mahasiswa memilih untuk “ngekos” , 15% mahasiswa ikut
orangtua mereka berhubung mereka kuliah di dalam kota , 4% mereka
memilih ngontrak rumah , dan 1% dari mereka memutuskan membeli rumah
karena mungkin orang tua mereka sangat mampu membiayai kuliah mereka.
Kehidupan anak kos sangat bervariasi . Kehidupan tersebut kadang
berdampak positif dan juga negatif . Dibawah ini beberapa dampak positif
dan negatif dari anak kos :
Dampak positif :
1. Lebih mandiri menjalani hidup karena melakukan semua hal sendiri tanpa orangtua
2. Bisa mengatur keuangan sehari hari dan bisa lebih menghargai kiriman uang dari orang tua
3. Lebih menghargai waktu yang ada karena harus membaginya dengan banyak hal
4. Dan masih banyak lagi .
Dampak negatif :
1. Menghabiskan waktu hanya untuk bersenang – senang dengan teman – teman
2. Menghabiskan uang untuk hal yang tidak bermanfaat
3. Malas untuk melakukan semuanya sendiri , karena
bisa dilakukan oleh orang lain . Misal : malas memncuci baju dan
memilih untuk laundry .
4. Dan masih banyak lagi .
Sebagian
dari anak kos menganggap bahwa “ngekos” dan jauh dari orangh tua
merupakan kesempatan untuk mereka meng ekspresikan apa yang mereka
inginkan . Ada 3 tipe anak kos menurut survei ini:
1.
Mahasiswa pertama yaitu mahasiswa yang benar benar ingin menimba ilmu
dan menghabiskan waktunya hanya untuk hal yang bermanfaat . Tidak ada
kata “hangout” bersama teman apabila keperluan tersebut tidak menyangkut
tentang pelajaran yang tengah dihadapi di bangku kuliah . Mereka benar –
benar memikirkan tujuan dan sikap apa yang harusnya diambil ketika
kuliah di tempat tersebut .
2.
Mahasiswa kedua yaitu mahasiswa yang setengah – setengah untuk kuliah
. Mereka akan melakukan apa yang mereka inginkan tergantung “mood” .
terkadang ada kemauan untuk belajar , tetapi hal tersebut bisa
terlupakan karena pengaruh dari mahasiswa lainnya . Misalnya : Ketika ia
berangkat kuliah , temannya mengajak nya untuk nongkrong di mall .
Karena terpengaruh ajakan teman , ia akhirnya bolos kuliah .
3.
Mahasiswa ketiga yaitu mahasiswa yang benar benar tidak ada kemauan
untuk belajar . mereka hanya menghabiskan waktu mereka untuk hal yang
tidak bermanfaat. Contohnya : mereka membolos kuliah karena tidak
menyukai dosen yang mengajar dan memilih nongkrong di mall , mereka
masuk kuliah tetapi tidak pernah mencacat dan mendengarkan apa yang
dosen jelaskan , orangtua mereka mengirimkan uang kepada mereka dengan
tujuan digunakan untuk hal yang bermanfaat tetapi mereka menggunakannya
untuk berhura – hura , dan masih banyak lagi contoh yang bisa di lihat
disekitar lingkungan mahasiswa . Seringkali mahasiswa mengabaikan
kepercayaan dari orang tua mereka untuk mendapatkan apa yang mereka
inginkan dengan berdalih membayar uang SPP atau membeli buku .
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam mendapatkan data, penulis menggunakan metode sampling. Yakni suatu metode dengan pengambilan sampel secara acak. Pengggunaan sampel ditujukan agar dalam penelitian didapatkan data dengan kecermatan yang tinggi dan menghemat waktu, tenaga, serta biaya. Pengambilan sampel secara acak memungkinkan data dapat dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan penelitian dapat diperoleh dari kelompok-kelompok sampel yang homogen. Pengambilan sampel ditempuh melalui cara:
- Kuesioner
Pengumpulan data dengan membagikan sejumlah pertanyaan untuk diisi oleh beberapa mahasiswa.
B. Ruang Lingkup Analisis
Ruang lingkup analisis penelitian di adakan di seluruh wilayah indonesia menggunakan fasilitas facebook
C. Analisis Data
Analisis yang penulis gunakan adalah dengan bertanya langsung dan ada yang penulis berikan kuisioner untuk diisi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Kehidupan anak kos memang dirasa sebagai suatu
perubahan, dimana biasanya kita apabila di rumah selalu dilayani dan
diawasi oleh orang tua. Tapi jika di tempat kos kita akan lebih bebas.
Namun, kebebasan itu harus disertai dengan tanggung jawab yang lebih
besar. Karena kehidupan anak kos memiliki bermacam-macam efek, dari
positif hingga negatif.
Kehidupan anak kos memang identik dengan kehidupan yang
serba apa adanya, yang penting bisa kuliah dan bisa makan, walaupun ada
juga yang tidak begitu. Di sinilah kehidupan baru dimulai. Kehidupan yag
mengharuskan kita untuk mandiri. Anak kos dituntut untuk bisa lepas
dari kebisaan-kebiasaan yang dilakukan di rumah, karena kehidupan di
rumah atau tempat asal sangat berbeda dengan kehidupan yang harus
dijaani sebagai seorang anak kos.
*survey lebih enak kos atau dirumah orang tua
Menurut hasil survei saya tentang kehidupan anak kos,
dilihat bahwa matoritas jika bisa memilih mereka akan memilih tinggal
bersama orang tuanya. Hal ini dikarenakan beberapa alasan seperti lebih
nyaman, terjamin, ada yang mengurusi segala kebutuhan mereka, dan dapat
tinggal bersama orang yang mereka sayangi. Namun, ada pula yang lebih
ingin tinggal di rumah mereka sendiri karena akan dirasa lebih tenang.
Adapula yang memilih tinggal di tempat kos karena denngan berada di
tempat kos akan membuat mereka lebih bebas tanpa ada tekanan. Apapun dan
dimanapun kita akan tinggal nantinya, tentu diharapkan kita akan
menjadi orang yang bermanfaat di daerah tersebut.
Tempat kos yang mereka sewa, mayoritas
sebagai tempat tidur dan tempat dimana mereka mengerjakan tugas maupun
laporan. Karena sebagai mahasiswa, waktu akan banyak terbuang di kampus.
Sabagai anak kos tentulah mereka dituntut untuk lebih mandiri dalam
berbagai hal karena mereka jauh dari orang tua mereka. Hal-hal seperti
ini banyak menimbukan masalah yang harus dihadapi anak kos. Masalah yang
sering muncul dari kalangan anak kos dimulai dari tempat kos mereka.
Banyak diantara mereka telah nyaman dengan tempat kos mereka karena
sesuai dengan apa yang mereka kehendaki, tempatnya bersih, ada kantin
tempat makan sehingga mereka tidak repot dalam mencari makan, dan
fasilitas yang membuat mereka nyaman. Namun adapula yang merasa tidak
nyaman karena ketidakmampuan bersosialisasi dengan penghuni lain dan
kondisi tempat kos yang jauh dari harapan mereka.
*survey kenyamanan tempat kos
Masalah lain timbul dari segi keuangan. Sebagai anak kos, mereka dituntut untuk serba mandiri dalam menghadapi permasalahan yang ada. Dengan uang saku yang rata-rata dibawah satu juta tiap bulannya, beberapa dari mereka telah mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan uang saku tersebut tiap bulannya. Uang memang menjadi kebutuhan mereka yang paling dominan, karena dengan uang mereka mampu membeli barang-barang yang tentu akan dibutuhkan selama mereka berada di tempat kos. Namun, beberapa anak juga ada yang merasa uang yang mereka terima dari orang tua meraka masih kurang. Untuk mengatasi masalah itu beberapa mencoba untuk membuka usaha demi mendapatkan uang. Ada pula yang melakukan penghematan besar-besaran bahkan hingga memotong uang makan mereka. Sehingga pola makan mereka menjadi tidak teratur. Pola makan yang tidak teratur ini tidak hanya disebabkan karena mereka berhemat, tapi juga karena mereka terlalu sibuk mengerjakan tugas dan laporan yang menumpuk sehingga mereka lebih memilih mengorbankan waktu makan mereka untuk mengerjakan laporan maupun tugas. Jika di rumah orangtua tentu makan mereka akan terjamin dengan waktu yang tetap. Sekarang untuk makan mereka diharuskan mencari sendiri dan terkadang hal itu pula yang membuat kebanyakan anak kos lebih memilih mengerjakan laporan atau tugas daripada mencari makan. Sehingga pola makan merekapun berubah menjadi tidak teratur.
Masalah lain timbul dari segi keuangan. Sebagai anak kos, mereka dituntut untuk serba mandiri dalam menghadapi permasalahan yang ada. Dengan uang saku yang rata-rata dibawah satu juta tiap bulannya, beberapa dari mereka telah mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan uang saku tersebut tiap bulannya. Uang memang menjadi kebutuhan mereka yang paling dominan, karena dengan uang mereka mampu membeli barang-barang yang tentu akan dibutuhkan selama mereka berada di tempat kos. Namun, beberapa anak juga ada yang merasa uang yang mereka terima dari orang tua meraka masih kurang. Untuk mengatasi masalah itu beberapa mencoba untuk membuka usaha demi mendapatkan uang. Ada pula yang melakukan penghematan besar-besaran bahkan hingga memotong uang makan mereka. Sehingga pola makan mereka menjadi tidak teratur. Pola makan yang tidak teratur ini tidak hanya disebabkan karena mereka berhemat, tapi juga karena mereka terlalu sibuk mengerjakan tugas dan laporan yang menumpuk sehingga mereka lebih memilih mengorbankan waktu makan mereka untuk mengerjakan laporan maupun tugas. Jika di rumah orangtua tentu makan mereka akan terjamin dengan waktu yang tetap. Sekarang untuk makan mereka diharuskan mencari sendiri dan terkadang hal itu pula yang membuat kebanyakan anak kos lebih memilih mengerjakan laporan atau tugas daripada mencari makan. Sehingga pola makan merekapun berubah menjadi tidak teratur.
Dalam memperoleh suatu informasi, anak kos yang
beruntung di tempatnya terdapat televisi, dapat memperoleh informasi
dari media tersebut. Namun bagi yang kurang beruntung, mereka memilih
membeli koran maupun mendapatkan info melalui media internet. Namun,
dalam perihal rindu kampung halaman tidak semua mampu mengobatinya.
Mereka yang beruntung dengan uang saku yang lebih mampu pulang kampung
tiap 2 minggu untuk bertemu keluarga dan melepas kerinduan. Untuk mereka
yang tidak sanggup melakukan hal itu, cukup dengan bermain game ataupun
jalan-jalan dengan teman dan melakukan hal positif lainnya, sudah mampu
membuat mereka sejenak melupakan kerinduan mereka. Lagipula mereka
harus berhemat agar uang saku cukup hingga akhir bulan.
*survey informasi yg diterima dari media apasaja
*survey informasi yg diterima dari media apasaja
Kehidupan anak kos yang jauh dari orang tua
menjadikan beberapa dari mereka seolah-olah merasa bebas dari aturan
yang selama ini mengekang mereka. Banyak kabar negatif yang terkadang
keluar dari kehidupan anak kos. Seperti yang telah biasa terdengar yakni
tentang bebasnya anak laki-laki dan perempuan berada di dalam suatu
kamar. Merasa tidak ada pengawasan dari orang tua, mereka berani berbuat
sesuatu yang menyimpang dari nilai dan norma masyarakat. Beberapa dari
anak yang saya survei ternyata telah mengetahui pula tentang hal ini.
Namun, ada pula yang belum mengetahuinya.
Baik bagi yang sudah mengatahui maupun
belum, mereka sependapat bahwa mahasiswa yang jauh dari orangtua tidak
sepantasnya melakukan hal seperti itu. Jauh dari orangtua bukan berarti
bebas melakukan apa saja, anak kos jauh dari orangtua karen alasan untuk
kuliah dan belajar bukan untuk bersenang-senang. Jadi, sebagai anak kos
yang jauh dari orang tua seharusnya tidak merasa bebas dari segala
aturan dan bebas melakukan apa saja. Namun, seharusnya mereka mampu
lebih menjaga diri dengan baik dan tidak menyalahgunakan kepercayaan
serta tanggung jawab yang telah diberikan orangtua kepada mereka.
Lagipula, tempat kos bukan tempat untuk melakukan hal-hal seperti itu.
Beberapa solusi mereka kemukakan untuk
mengatasi hal tersebut. Seperti di antaranya mulai dari diri sendiri
dengan pandai-pandai menjaga diri, memperdalam ilmu agama, pilih-pilih
dalam berteman, cermat dalam memilih tempat kos (usahakan agar dekat
dengan ibu kos atau pemilik tempat kos), menjauhi hal-hal yang berbau
negatif, dan banyak mengisi waktu luang dengan hal-hal yang positif.
*gambar mahasiswa yang saya survey beseta tempat kosnya
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehidupan
anak kos dirasa sebagai suatu perubahan besar dalam kehidupan mahasiswa
yang harus bekuliah jauh dari daerah asal dan orangtuanya. Banyak hal
yang dapat dialami oleh anak kos. Hal-hal tersebut dapat memberikan
dampak positif maupun negatif
Dampak
positif nya mereka akan dituntut untuk lebih mandiri, karena mereka
jauh dari orangtua maka apapun harus mereka lakukan sendiri. Melatih
mereka untuk mengatur keuanganya, jika ingin bartahan hingga akhir bulan
nanti. Lebih bisa menghargai waktu dan mengatur sesuai agenda mereka
saat itu.
Dampak
negatifnya bagi mereka yang tidak peduli dengan orangtua, dan merasa
telah terbebas dari aturan orangtua, mereka akan melakukan hal-hal yang
menyimpang dari nilai dan norma, seperti melakukan seks bebas,
mengkonsumsi narkoba, memanfaatkan uang yang diberikan orangtua untuk
bersenang-senang. Semoga hanya sedikit dari kita atau mungkin justru
tidak ada yang terjabak dalam hal-hal seperti itu.
B. Kritik dan Saran
Demikian
makalah yang dapat penulis sampaikan, semoga dapat memberikan
pengetahuan bagi mereka pembaca. Dengan menyingkirkan kesombongan dalam
diri dan tiada gading yang tak retak, penulis tetap mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan karya penulis di masa mendatang.
0 komentar :
Post a Comment