”Sekolah maupun kuliah tidak mengajarkan apa yang harus kita pikirkan dalam hidup ini. Mereka mengajarkan kita cara berpikir logis, analitis dan praktis.” – Azis White
Back to Top

Monday, March 21, 2016

MAKALAH KEHIDUPAN MAHASISWA DI TEMPAT KOS

MAKALAH
KEHIDUPAN MAHASISWA DI TEMPAT KOS
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Statistika & Probabilitas

Disusun Oleh:
Dede Arif Gunawan
1406028
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA - A
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Jalan Mayor Syamsu No. 1 Telp./Fax. 0262-232773 Jayaraga Garut 44151



BAB 1
PENDAHULUAN
     A.   Latar Belakang 
          Kehidupan anak kos yang berasal dari daerah lain atau kota lain yang biasa dikatakan dengan anak pendatang, sangat berbeda dengan daerah yang mereka tinggali untuk sekarang ini contohnya bisa kita lihat dari segi sosial, budaya mereka dari asal mereka sendiri dan ekonomi mereka sangatlah jauh berbeda dengan daerah yang mereka tinggali untuk sekarang ini. Sehingga mau tak mau mereka yang berasal dari daerah lain atau kota lain harus bisa menyesuaikan dengan daerah yang mereka tinggali untuk sekarang ini. Tidak hanya itu, merekapun juga harus mampu mandiri dimana biasanya mereka ada orang tua sekarang apapun harus mereka lakukan sendiri.
          Kehidupan anak kos diwarnai beberapa hal baru bagi pelakunya. Dimana hal-hal baru tersebut dapat berupa suatu pengalaman maupun masalah. Anak kos yang jauh dari orang tua tentu akan mengalami perubahan drastis dari keseharian mereka sewaktu tinggal bersama orang tua. Pergaulan merekapun juga menjadi sangat rawan di zaman sekarang ini. Jika salah bergaul, tentu akan terjerumus ke dalam hal-hal yang berupa penyimpangan. Untuk itu, anak kost diwajibkan untuk lebih extra hati-hati dalam bergaul.

B. Rumusan Masalah 
      Dari latar belakang tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam perumusan masalah adalah:
Hal-hal yang menjadi warna dalam kehidupan mahasiswa di tempat  kos, dari segi positif dan negatif.

C.Tujuan Penelitian 
     Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian yang penulis lakukan adalah mengatahui apa saja yang terjadi di dalam suatu kehidupan mahasiswa di kos baik dari segi positif maupun negatifnya.

D.Kegunaan Penelitian 
    Hasil yang didapat dari penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan bagi pembaca mengenai hal-hal negatif dan positif dalam kehidupan mahasiswa di tempat kos.

BAB II
KAJIAN TEORI
Pada dasarnya sistim sosial adalah: susunan sosial masyarakat dalam kesehari-hariannya bisa dalam lingkungan keluarga. Dalam wilayah tertentu, akan terdapat banyak perbedaan yang dapat kita jumpai karena tiap wilayah maupun keluarga mempunyai gaya hidup yang berbeda-beda, dengan contoh yang dapat kita lihat dari kehidupan sehari-harinya.
            Ditinjau dari penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan.
Menurut survei , 80% mahasiswa memilih untuk “ngekos” , 15% mahasiswa ikut orangtua mereka berhubung mereka kuliah di dalam kota , 4% mereka memilih ngontrak rumah , dan 1% dari mereka memutuskan  membeli rumah karena mungkin orang tua mereka sangat mampu membiayai kuliah mereka. Kehidupan anak kos sangat bervariasi . Kehidupan tersebut kadang berdampak positif dan juga negatif . Dibawah ini beberapa dampak positif dan negatif dari anak kos :
Dampak positif :
1.       Lebih mandiri menjalani hidup karena melakukan semua hal sendiri tanpa orangtua
2.       Bisa mengatur keuangan sehari hari dan bisa lebih menghargai kiriman uang dari orang tua
3.       Lebih menghargai waktu yang ada karena harus membaginya dengan banyak hal
4.       Dan masih banyak lagi .
Dampak negatif :
1.       Menghabiskan waktu hanya untuk bersenang – senang dengan teman – teman
2.       Menghabiskan uang untuk hal yang tidak bermanfaat
3.       Malas untuk melakukan semuanya sendiri , karena bisa dilakukan oleh orang lain . Misal : malas memncuci baju dan memilih untuk laundry .
4.       Dan masih banyak lagi .
Sebagian dari anak kos menganggap bahwa “ngekos” dan jauh dari orangh tua merupakan kesempatan untuk mereka meng ekspresikan apa yang mereka inginkan . Ada 3 tipe anak kos menurut survei ini:
1.       Mahasiswa pertama yaitu mahasiswa  yang benar benar ingin menimba ilmu dan menghabiskan waktunya hanya untuk hal yang bermanfaat . Tidak ada kata “hangout” bersama teman apabila keperluan tersebut tidak menyangkut tentang pelajaran yang tengah dihadapi di bangku kuliah . Mereka benar – benar memikirkan tujuan dan sikap apa yang harusnya diambil ketika  kuliah di tempat tersebut .
2.       Mahasiswa kedua yaitu mahasiswa  yang setengah –  setengah untuk kuliah . Mereka akan melakukan apa yang mereka inginkan tergantung “mood” . terkadang ada kemauan untuk belajar , tetapi hal tersebut bisa terlupakan karena pengaruh dari mahasiswa lainnya . Misalnya : Ketika ia berangkat kuliah , temannya mengajak nya untuk nongkrong di mall . Karena terpengaruh ajakan teman , ia akhirnya bolos kuliah .
3.       Mahasiswa ketiga yaitu mahasiswa yang benar benar tidak ada kemauan untuk belajar . mereka hanya menghabiskan waktu mereka untuk hal yang tidak bermanfaat. Contohnya : mereka membolos kuliah karena tidak menyukai dosen yang mengajar dan memilih nongkrong di mall , mereka masuk kuliah tetapi tidak pernah mencacat dan mendengarkan apa yang dosen jelaskan , orangtua mereka mengirimkan uang kepada mereka dengan tujuan digunakan untuk hal yang bermanfaat tetapi mereka menggunakannya untuk berhura – hura ,  dan masih banyak lagi contoh yang bisa di lihat disekitar lingkungan mahasiswa  . Seringkali mahasiswa mengabaikan kepercayaan dari orang tua mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan berdalih membayar uang SPP atau membeli buku .


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pengumpulan Data
            Dalam mendapatkan data, penulis menggunakan metode sampling. Yakni suatu metode dengan pengambilan sampel secara acak. Pengggunaan sampel ditujukan agar dalam penelitian didapatkan data dengan kecermatan yang tinggi dan menghemat waktu, tenaga, serta biaya. Pengambilan sampel secara acak memungkinkan data dapat dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan penelitian dapat diperoleh dari kelompok-kelompok sampel yang homogen. Pengambilan sampel ditempuh melalui cara:
- Kuesioner
Pengumpulan data dengan membagikan sejumlah pertanyaan untuk diisi oleh beberapa mahasiswa.

B. Ruang Lingkup Analisis
Ruang lingkup analisis penelitian di adakan di seluruh wilayah indonesia menggunakan fasilitas facebook


C. Analisis Data
Analisis yang penulis gunakan adalah dengan bertanya langsung dan ada yang penulis berikan kuisioner untuk diisi.




BAB IV
HASIL PENELITIAN
Kehidupan anak kos memang dirasa sebagai suatu perubahan, dimana biasanya kita apabila di rumah selalu dilayani dan diawasi oleh orang tua. Tapi jika di tempat kos kita akan lebih bebas. Namun, kebebasan itu harus disertai dengan tanggung jawab yang lebih besar. Karena kehidupan anak kos memiliki bermacam-macam efek, dari positif hingga negatif.
Kehidupan anak kos memang identik dengan kehidupan yang serba apa adanya, yang penting bisa kuliah dan bisa makan, walaupun ada juga yang tidak begitu. Di sinilah kehidupan baru dimulai. Kehidupan yag mengharuskan kita untuk mandiri. Anak kos dituntut untuk bisa lepas dari kebisaan-kebiasaan yang dilakukan di rumah, karena kehidupan di rumah atau tempat asal sangat berbeda dengan kehidupan yang harus dijaani sebagai seorang anak kos.

                          *survey lebih enak kos atau dirumah orang tua

 Menurut hasil survei saya tentang kehidupan anak kos, dilihat bahwa matoritas jika bisa memilih mereka akan memilih tinggal bersama orang tuanya. Hal ini dikarenakan beberapa alasan seperti lebih nyaman, terjamin, ada yang mengurusi segala kebutuhan mereka, dan dapat tinggal bersama orang yang mereka sayangi. Namun, ada pula yang lebih ingin tinggal di rumah mereka sendiri karena akan dirasa lebih tenang. Adapula yang memilih tinggal di tempat kos karena denngan berada di tempat kos akan membuat mereka lebih bebas tanpa ada tekanan. Apapun dan dimanapun kita akan tinggal nantinya, tentu diharapkan kita akan menjadi orang yang bermanfaat di daerah tersebut.
Tempat kos yang mereka sewa, mayoritas sebagai tempat tidur dan tempat dimana mereka mengerjakan tugas maupun laporan. Karena sebagai mahasiswa, waktu akan banyak terbuang di kampus. Sabagai anak kos tentulah mereka dituntut untuk lebih mandiri dalam berbagai hal karena mereka jauh dari orang tua mereka. Hal-hal seperti ini banyak menimbukan masalah yang harus dihadapi anak kos. Masalah yang sering muncul dari kalangan anak kos dimulai dari tempat kos mereka. Banyak diantara mereka telah nyaman dengan tempat kos mereka karena sesuai dengan apa yang mereka kehendaki, tempatnya bersih, ada kantin tempat makan sehingga mereka tidak repot dalam mencari makan, dan fasilitas yang membuat mereka nyaman. Namun adapula yang merasa tidak nyaman karena ketidakmampuan bersosialisasi dengan penghuni lain dan kondisi tempat kos yang jauh dari harapan mereka.

  *survey kenyamanan tempat kos

Masalah lain timbul dari segi keuangan. Sebagai anak kos, mereka dituntut untuk serba mandiri dalam menghadapi permasalahan yang ada. Dengan uang saku yang rata-rata dibawah satu juta tiap bulannya, beberapa dari mereka telah mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan uang saku tersebut tiap bulannya. Uang memang menjadi kebutuhan mereka yang paling dominan, karena dengan uang mereka mampu membeli barang-barang yang tentu akan dibutuhkan selama mereka berada di tempat kos. Namun, beberapa anak juga ada yang merasa uang yang mereka terima dari orang tua meraka masih kurang. Untuk mengatasi masalah itu beberapa mencoba untuk membuka usaha demi mendapatkan uang. Ada pula yang melakukan penghematan besar-besaran bahkan hingga memotong uang makan mereka. Sehingga pola makan mereka menjadi tidak teratur. Pola makan yang tidak teratur ini tidak hanya disebabkan karena mereka berhemat, tapi juga karena mereka terlalu sibuk mengerjakan tugas dan laporan yang menumpuk sehingga mereka lebih memilih mengorbankan waktu makan mereka untuk mengerjakan laporan maupun tugas. Jika di rumah orangtua tentu makan mereka akan terjamin dengan waktu yang tetap. Sekarang untuk makan mereka diharuskan mencari sendiri dan terkadang hal itu pula yang membuat kebanyakan anak kos lebih memilih mengerjakan laporan atau tugas daripada mencari makan. Sehingga pola makan merekapun berubah menjadi tidak teratur.
Dalam memperoleh suatu informasi, anak kos yang beruntung di tempatnya terdapat televisi, dapat memperoleh informasi dari media tersebut. Namun bagi yang kurang beruntung, mereka memilih membeli koran maupun mendapatkan info melalui media internet. Namun, dalam perihal rindu kampung halaman tidak semua mampu mengobatinya. Mereka yang beruntung dengan uang saku yang lebih mampu pulang kampung tiap 2 minggu untuk bertemu keluarga dan melepas kerinduan. Untuk mereka yang tidak sanggup melakukan hal itu, cukup dengan bermain game ataupun jalan-jalan dengan teman dan melakukan hal positif lainnya, sudah mampu membuat mereka sejenak melupakan kerinduan mereka. Lagipula mereka harus berhemat agar uang saku cukup hingga akhir bulan.




*survey informasi yg diterima dari media apasaja

            Kehidupan anak kos yang jauh dari orang tua menjadikan beberapa dari mereka seolah-olah merasa bebas dari aturan yang selama ini mengekang mereka. Banyak kabar negatif yang terkadang keluar dari kehidupan anak kos. Seperti yang telah biasa terdengar yakni tentang bebasnya anak laki-laki dan perempuan berada di dalam suatu kamar. Merasa tidak ada pengawasan dari orang tua, mereka berani berbuat sesuatu yang menyimpang dari nilai dan norma masyarakat. Beberapa dari anak yang saya survei ternyata telah mengetahui pula tentang hal ini. Namun, ada pula yang belum mengetahuinya.
            Baik bagi yang sudah mengatahui maupun belum, mereka sependapat bahwa mahasiswa yang jauh dari orangtua tidak sepantasnya melakukan hal seperti itu. Jauh dari orangtua bukan berarti bebas melakukan apa saja, anak kos jauh dari orangtua karen alasan untuk kuliah dan belajar bukan untuk bersenang-senang. Jadi, sebagai anak kos yang jauh dari orang tua seharusnya tidak merasa bebas dari segala aturan dan bebas melakukan apa saja. Namun, seharusnya mereka mampu lebih menjaga diri dengan baik dan tidak menyalahgunakan kepercayaan serta tanggung jawab yang telah diberikan orangtua kepada mereka. Lagipula, tempat kos bukan tempat untuk melakukan hal-hal seperti itu.
            Beberapa solusi mereka kemukakan untuk mengatasi hal tersebut. Seperti di antaranya mulai dari diri sendiri dengan pandai-pandai menjaga diri, memperdalam ilmu agama, pilih-pilih dalam berteman, cermat dalam memilih tempat kos (usahakan agar dekat dengan ibu kos atau pemilik tempat kos), menjauhi hal-hal yang berbau negatif, dan banyak mengisi waktu luang dengan hal-hal yang positif. 
*gambar mahasiswa yang saya survey beseta tempat kosnya

BAB V
PENUTUP
     A.   Kesimpulan
Kehidupan anak kos dirasa sebagai suatu perubahan besar dalam kehidupan mahasiswa yang harus bekuliah jauh dari daerah asal dan orangtuanya.  Banyak hal yang dapat dialami oleh anak kos. Hal-hal tersebut dapat memberikan dampak positif maupun negatif
Dampak positif nya mereka akan dituntut untuk lebih mandiri, karena mereka jauh dari orangtua maka apapun harus mereka lakukan sendiri. Melatih mereka untuk mengatur keuanganya, jika ingin bartahan hingga akhir bulan nanti. Lebih bisa menghargai waktu dan mengatur sesuai agenda mereka saat itu.
Dampak negatifnya bagi mereka yang tidak peduli dengan orangtua, dan merasa telah terbebas dari aturan orangtua, mereka akan melakukan hal-hal yang menyimpang dari nilai dan norma, seperti melakukan seks bebas, mengkonsumsi narkoba, memanfaatkan uang yang diberikan orangtua untuk bersenang-senang. Semoga hanya sedikit dari kita atau mungkin justru tidak ada yang terjabak dalam hal-hal seperti itu.
     B.    Kritik dan Saran
Demikian makalah yang dapat penulis sampaikan, semoga dapat memberikan pengetahuan bagi mereka pembaca. Dengan menyingkirkan kesombongan dalam diri dan tiada gading yang tak retak, penulis tetap mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan karya penulis di masa mendatang.

0 komentar :

Post a Comment